MUSYABAQOH SYARHIL QUR’AN (MSQ)
UNIVESITAS BENGKULU
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia
Di tengah derasnya arus globalisasi
Manusia – manusia semakin lupa diri
Pornografi dan pornoaksi
Menjadi santapan sehari-hari
Memamerkan tubuh super seksi
Dengan alasan hak azazi
Azab bukan lagi hal yang menakutkan
Sholat di anggap sebatas permainan
Dosa sudah menjadi perhiasan
Iman bukan lagi sebuah kedamaian
Allah semakin di lupakan
Ini lah gambaran zaman yang semakin edan
Lantas, apa yang harus kita perbuat?
Pada manusia-manusia
Yang bangga dengan prilaku bejat?
Mari kita bahas masalah yang membuat urat
saraf ini tegang merapat, dengan judul:
BAHAYA
PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
Hadirin
yang berbahagia
Mari
kita simak firman Allah dalam surat
Al-Ahzab ayat 59:
“ Hai nabi,
Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena
itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
Hadirin wal hadirat Rahimakumullah
Dari ayat ini dapat
kita pahami, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada setiap wanita untuk menutupi
auratnya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. karena di era modern yang
katanya serba keren, karena di era globalisasi yang katanya serba seksi, dengan
segala propagandanya telah meluluh-lantahkan nilai-nilai moral di seluruh
dunia. Yang ujung-ujungnya pornografi dan pornoaksi semakin beraksi. Kenapa dalam
ayat ini di tekankan kepada cara berpakaian wanita yang hendaknya menutup
auratnya? Karena wanita yang selalu mengumbar auratnya dapat memancing
terjadinya prilaku asusila serta pornografi dan pornoaksi, itu semua karena
aksi-aksinya tak sesuai dengan ketentuan agama kita. Oleh karena itu, di dalam ayat ini Allah
mengungkapkan:
Menurut tafsir ibnu
katsir di dalam kitabnya “Jami’ul Bayan”yakni
sebagai konsekuensi logis bagi wanita muslimah untuk memiliki komitmen yang
kuat terhadap moral, agar menutupi segala bentuk aurat dalam kehidupan
sehari-hari.
Tetapi, dengan
seiringan kemajuan zaman, banyak remaja-remaja, pemuda pemudi sampai yang sudah
tua sekalipun telah di giring kepada nilai-nilai materialisme yang menjunjung
tinggi hedonisme tanpa melibatkan nilai-nilai agama sekalipun. Sehingga
muncullah sifat-sifat yang lebay yang tergila-gila pada materi dan menjadikan
uang sebagai Tuhan mereka. Bahkan ironisnya yang menjadi tauladan dalam
menjalani kehidupan ini bukan lagi Rasullullah SAW, tapi kehidupan glamour para
artis lah yang menjadi inspirasi, bahwa materi adalah segala-galanya. Budaya
berpakaian barat menjadi rujukan mode, sehingga menjamurlah mode-mode jahiliyah
di abad modern dengan mengumbar aurat dan memamerkan kecantikan fisik kaum
wanita, yang sangat merusak dan berbahaya bagi kehidupan individu maupun
masyarakat di suatu Negara.
Coba kita lihat, berapa
banyak para pemuda yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan, karena terpesona
oleh kemolekan tubuh kaum wanita yang di pertontonkan secara vulgar dan segar,
bahkan media-media masa pun ikut serta menayangkan tayangan-tayangan yang
membuat orang mabuk kepayang. Ini merupakan kerusakan moral, kerusakan akhlak
manusia, padahal jelas Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini tak lain dan tak
bukan untuk menyempurnakan Akhlak manusia.
“Sesunguhnya aku
di utus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”
Ma’asyirol muslimin Rahimakumullah
Banyak sudah bukti empirik,
bahwa islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak atau moral. Allah SWT,
mendatangkan bencana sebagai peringatan, berupa tanah longsor, banjir, gempa
bumi, gunung meletus semua itu terjadi karena rusaknya moral bangsa. Rasulullah
SAW pernah mengingatkan:
“Jika manuasia
melihat kemungkaran, tetapi tidak mau mengubahnya, maka tidak lama lagi,Allah
pasti melimpahkan hukumannya kepada mereka semua”.
Hadirin yang berbahagia
Tak dapat kita
pungkiri, pornografi saat ini bukan hanya sebatas berpakaian serba mini, tapi
di ikuti juga dengan aksi-aksi yang mamancing syahwat kaum lelaki itulah
pornoaksi. Sebagai contoh, banyak penyanyi-penyanyi yang tidak menjual suaranya
tetapi menjual kemolekan tubuhnya dengan hantaman goyangan maut nya, yang jauh
dari nilai kesopanan, apalagi dari sudut pandang islam. Inilah fenomena yang
terjadi saat ini, inilah fenomaena yang sangat panas di tanah air kita ini,
bahkan kita lebih bangga mengikuti budaya asing dari pada budaya kita sendiri. Mengikuti
kemajuan zaman tidak berarti menelan seluruh apa yang ada, tanpa berfikir efek
apa yang di bawa, baik atau buruk bagi kita.
Belum lagi tayangan
impor yang notabennya dari barat. Sekarang sensor sudah tidak ada lagi,
terlebih hukum Indonesia telah berkiblat ke taghut, maka semakin suburlah
praktek pornografi dan pornoaksi di Negara yang katanya sebagai Negara yang
mayoritas penduduknya Muslim terbesar di dunia.
Sekarang, lengkap
sudah dunia ini dengan mode-mode jahiliyah, yang mencampakan cara berfikir dan
perilaku yang steril dari nilai-nilai islam. Ironisnya, kemunduran ini mereka
sebut sebagai kemajuan. Pornografi dan pornoaksi di anggap seni, perzinaan di
anggap zamannya, dan aborsi di anggap hak azazi. Maka lahirlah
generasi-generasi instan, yakni generasi yang tak memiliki kepedulian terhadap
moral, yang mereka pikirkan hanya kenikmatan sesaat, walaupun harus merugikan
diri sendiri dan orang lain.
Hadirin yang berbahagia
Adapun dampak buruk
dari pornografi dan pornoaksi, terutama bagi kaum laki-laki. Khalid Bin Abdul
Rahman Asy Syayi merincikan bahaya pornografi dan pornoaksi bagi laki-laki
seperti:
- setiap laki-laki akan melalaikan tugas dan kewajibannya, karena tergangu oleh penampilan-penampilan seronok dari pada wanita yang sering menimbulkan malapetaka.
- munculnya keinginan untuk melakukan tindakan kriminal yang di rencanakan, sebab secara tidak langsung ia telah mendapat undangan tidak resmi dari wanita yang memamerkan tubuhnya.
- hilangnya nama baik laki-laki jika yang memamerkan tubuhnya itu adalah istrinya atau anggota keluarganya.
- hilangnya kehidupan yang religi dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, kita
harus terus berupaya menuju keshalehan yang kolektif. Sudah saatnya kita
intropeksi diri,mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian bangsa dan Negara
yang kita cintai ini.
Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman-Nya surat
At-Tahrim ayat 06:
“ Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia
Sekarang tugas kita,
mengapresiasikan ajaran islam secara luas dan mendalam. Hati nurani memegang
peranan utama dalam menentukan sikap dan tingkah laku, jangan sampai kerusakan
moral terus berkembang di bangsa kita yang membuat bangsa kita semakin buruk. Semuanya
tergantung pada moral yang kita punya.
“Apabila moral
suatu bangsa itu baik, maka baik pula lah bangsa itu, tapi jika moralnya hancur
maka hancur pula lah bangsa itu.”
Begitu juga kata orang bijak:
Rusak pondasi
Rumah binasa
Rusak pekerti
Bangsa binasa
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
MUSYABAQOH SYARHIL QUR’AN (MSQ)
UNIVESITAS BENGKULU
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia
Di tengah derasnya arus globalisasi
Manusia – manusia semakin lupa diri
Pornografi dan pornoaksi
Menjadi santapan sehari-hari
Memamerkan tubuh super seksi
Dengan alasan hak azazi
Azab bukan lagi hal yang menakutkan
Sholat di anggap sebatas permainan
Dosa sudah menjadi perhiasan
Iman bukan lagi sebuah kedamaian
Allah semakin di lupakan
Ini lah gambaran zaman yang semakin edan
Lantas, apa yang harus kita perbuat?
Pada manusia-manusia
Yang bangga dengan prilaku bejat?
Mari kita bahas masalah yang membuat urat
saraf ini tegang merapat, dengan judul:
BAHAYA
PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
Hadirin
yang berbahagia
Mari
kita simak firman Allah dalam surat
Al-Ahzab ayat 59:
“ Hai nabi,
Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena
itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
Hadirin wal hadirat Rahimakumullah
Dari ayat ini dapat
kita pahami, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada setiap wanita untuk menutupi
auratnya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. karena di era modern yang
katanya serba keren, karena di era globalisasi yang katanya serba seksi, dengan
segala propagandanya telah meluluh-lantahkan nilai-nilai moral di seluruh
dunia. Yang ujung-ujungnya pornografi dan pornoaksi semakin beraksi. Kenapa dalam
ayat ini di tekankan kepada cara berpakaian wanita yang hendaknya menutup
auratnya? Karena wanita yang selalu mengumbar auratnya dapat memancing
terjadinya prilaku asusila serta pornografi dan pornoaksi, itu semua karena
aksi-aksinya tak sesuai dengan ketentuan agama kita. Oleh karena itu, di dalam ayat ini Allah
mengungkapkan:
Menurut tafsir ibnu
katsir di dalam kitabnya “Jami’ul Bayan”yakni
sebagai konsekuensi logis bagi wanita muslimah untuk memiliki komitmen yang
kuat terhadap moral, agar menutupi segala bentuk aurat dalam kehidupan
sehari-hari.
Tetapi, dengan
seiringan kemajuan zaman, banyak remaja-remaja, pemuda pemudi sampai yang sudah
tua sekalipun telah di giring kepada nilai-nilai materialisme yang menjunjung
tinggi hedonisme tanpa melibatkan nilai-nilai agama sekalipun. Sehingga
muncullah sifat-sifat yang lebay yang tergila-gila pada materi dan menjadikan
uang sebagai Tuhan mereka. Bahkan ironisnya yang menjadi tauladan dalam
menjalani kehidupan ini bukan lagi Rasullullah SAW, tapi kehidupan glamour para
artis lah yang menjadi inspirasi, bahwa materi adalah segala-galanya. Budaya
berpakaian barat menjadi rujukan mode, sehingga menjamurlah mode-mode jahiliyah
di abad modern dengan mengumbar aurat dan memamerkan kecantikan fisik kaum
wanita, yang sangat merusak dan berbahaya bagi kehidupan individu maupun
masyarakat di suatu Negara.
Coba kita lihat, berapa
banyak para pemuda yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan, karena terpesona
oleh kemolekan tubuh kaum wanita yang di pertontonkan secara vulgar dan segar,
bahkan media-media masa pun ikut serta menayangkan tayangan-tayangan yang
membuat orang mabuk kepayang. Ini merupakan kerusakan moral, kerusakan akhlak
manusia, padahal jelas Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini tak lain dan tak
bukan untuk menyempurnakan Akhlak manusia.
“Sesunguhnya aku
di utus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”
Ma’asyirol muslimin Rahimakumullah
Banyak sudah bukti empirik,
bahwa islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak atau moral. Allah SWT,
mendatangkan bencana sebagai peringatan, berupa tanah longsor, banjir, gempa
bumi, gunung meletus semua itu terjadi karena rusaknya moral bangsa. Rasulullah
SAW pernah mengingatkan:
“Jika manuasia
melihat kemungkaran, tetapi tidak mau mengubahnya, maka tidak lama lagi,Allah
pasti melimpahkan hukumannya kepada mereka semua”.
Hadirin yang berbahagia
Tak dapat kita
pungkiri, pornografi saat ini bukan hanya sebatas berpakaian serba mini, tapi
di ikuti juga dengan aksi-aksi yang mamancing syahwat kaum lelaki itulah
pornoaksi. Sebagai contoh, banyak penyanyi-penyanyi yang tidak menjual suaranya
tetapi menjual kemolekan tubuhnya dengan hantaman goyangan maut nya, yang jauh
dari nilai kesopanan, apalagi dari sudut pandang islam. Inilah fenomena yang
terjadi saat ini, inilah fenomaena yang sangat panas di tanah air kita ini,
bahkan kita lebih bangga mengikuti budaya asing dari pada budaya kita sendiri. Mengikuti
kemajuan zaman tidak berarti menelan seluruh apa yang ada, tanpa berfikir efek
apa yang di bawa, baik atau buruk bagi kita.
Belum lagi tayangan
impor yang notabennya dari barat. Sekarang sensor sudah tidak ada lagi,
terlebih hukum Indonesia telah berkiblat ke taghut, maka semakin suburlah
praktek pornografi dan pornoaksi di Negara yang katanya sebagai Negara yang
mayoritas penduduknya Muslim terbesar di dunia.
Sekarang, lengkap
sudah dunia ini dengan mode-mode jahiliyah, yang mencampakan cara berfikir dan
perilaku yang steril dari nilai-nilai islam. Ironisnya, kemunduran ini mereka
sebut sebagai kemajuan. Pornografi dan pornoaksi di anggap seni, perzinaan di
anggap zamannya, dan aborsi di anggap hak azazi. Maka lahirlah
generasi-generasi instan, yakni generasi yang tak memiliki kepedulian terhadap
moral, yang mereka pikirkan hanya kenikmatan sesaat, walaupun harus merugikan
diri sendiri dan orang lain.
Hadirin yang berbahagia
Adapun dampak buruk
dari pornografi dan pornoaksi, terutama bagi kaum laki-laki. Khalid Bin Abdul
Rahman Asy Syayi merincikan bahaya pornografi dan pornoaksi bagi laki-laki
seperti:
- setiap laki-laki akan melalaikan tugas dan kewajibannya, karena tergangu oleh penampilan-penampilan seronok dari pada wanita yang sering menimbulkan malapetaka.
- munculnya keinginan untuk melakukan tindakan kriminal yang di rencanakan, sebab secara tidak langsung ia telah mendapat undangan tidak resmi dari wanita yang memamerkan tubuhnya.
- hilangnya nama baik laki-laki jika yang memamerkan tubuhnya itu adalah istrinya atau anggota keluarganya.
- hilangnya kehidupan yang religi dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, kita
harus terus berupaya menuju keshalehan yang kolektif. Sudah saatnya kita
intropeksi diri,mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian bangsa dan Negara
yang kita cintai ini.
Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman-Nya surat
At-Tahrim ayat 06:
“ Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia
Sekarang tugas kita,
mengapresiasikan ajaran islam secara luas dan mendalam. Hati nurani memegang
peranan utama dalam menentukan sikap dan tingkah laku, jangan sampai kerusakan
moral terus berkembang di bangsa kita yang membuat bangsa kita semakin buruk. Semuanya
tergantung pada moral yang kita punya.
“Apabila moral
suatu bangsa itu baik, maka baik pula lah bangsa itu, tapi jika moralnya hancur
maka hancur pula lah bangsa itu.”
Begitu juga kata orang bijak:
Rusak pondasi
Rumah binasa
Rusak pekerti
Bangsa binasa
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
mantap
BalasHapus