Kamis, 28 Maret 2013

Kumpulan Judul syarhil Quran

MUSYABAQOH SYARHIL QUR’AN (MSQ)
UNIVESITAS BENGKULU
 


Assalamu’alaikum Wr.Wb




Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia

Di tengah derasnya arus globalisasi
Manusia – manusia semakin lupa diri
Pornografi dan pornoaksi
Menjadi santapan sehari-hari
Memamerkan tubuh super seksi
Dengan alasan hak azazi

Azab bukan lagi hal yang menakutkan
Sholat di anggap sebatas permainan
Dosa sudah menjadi perhiasan
Iman bukan lagi sebuah kedamaian
Allah semakin di lupakan
Ini lah gambaran zaman yang semakin edan

Lantas, apa yang harus kita perbuat?
Pada manusia-manusia
Yang bangga dengan prilaku bejat?

Mari kita bahas masalah yang membuat urat saraf ini tegang merapat, dengan judul:

BAHAYA PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

Hadirin yang berbahagia

Mari kita simak firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 59:




“ Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”


Hadirin wal hadirat Rahimakumullah

Dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada setiap wanita untuk menutupi auratnya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. karena di era modern yang katanya serba keren, karena di era globalisasi yang katanya serba seksi, dengan segala propagandanya telah meluluh-lantahkan nilai-nilai moral di seluruh dunia. Yang ujung-ujungnya pornografi dan pornoaksi semakin beraksi. Kenapa dalam ayat ini di tekankan kepada cara berpakaian wanita yang hendaknya menutup auratnya? Karena wanita yang selalu mengumbar auratnya dapat memancing terjadinya prilaku asusila serta pornografi dan pornoaksi, itu semua karena aksi-aksinya tak sesuai dengan ketentuan agama kita. Oleh karena itu, di dalam ayat ini Allah mengungkapkan:



Menurut tafsir ibnu katsir di dalam kitabnya “Jami’ul Bayan”yakni sebagai konsekuensi logis bagi wanita muslimah untuk memiliki komitmen yang kuat terhadap moral, agar menutupi segala bentuk aurat dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi, dengan seiringan kemajuan zaman, banyak remaja-remaja, pemuda pemudi sampai yang sudah tua sekalipun telah di giring kepada nilai-nilai materialisme yang menjunjung tinggi hedonisme tanpa melibatkan nilai-nilai agama sekalipun. Sehingga muncullah sifat-sifat yang lebay yang tergila-gila pada materi dan menjadikan uang sebagai Tuhan mereka. Bahkan ironisnya yang menjadi tauladan dalam menjalani kehidupan ini bukan lagi Rasullullah SAW, tapi kehidupan glamour para artis lah yang menjadi inspirasi, bahwa materi adalah segala-galanya. Budaya berpakaian barat menjadi rujukan mode, sehingga menjamurlah mode-mode jahiliyah di abad modern dengan mengumbar aurat dan memamerkan kecantikan fisik kaum wanita, yang sangat merusak dan berbahaya bagi kehidupan individu maupun masyarakat di suatu Negara.

Coba kita lihat, berapa banyak para pemuda yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan, karena terpesona oleh kemolekan tubuh kaum wanita yang di pertontonkan secara vulgar dan segar, bahkan media-media masa pun ikut serta menayangkan tayangan-tayangan yang membuat orang mabuk kepayang. Ini merupakan kerusakan moral, kerusakan akhlak manusia, padahal jelas Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini tak lain dan tak bukan untuk menyempurnakan Akhlak manusia.




“Sesunguhnya aku di utus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”

Ma’asyirol muslimin Rahimakumullah

Banyak sudah bukti empirik, bahwa islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak atau moral. Allah SWT, mendatangkan bencana sebagai peringatan, berupa tanah longsor, banjir, gempa bumi, gunung meletus semua itu terjadi karena rusaknya moral bangsa. Rasulullah SAW pernah mengingatkan:






“Jika manuasia melihat kemungkaran, tetapi tidak mau mengubahnya, maka tidak lama lagi,Allah pasti melimpahkan hukumannya kepada mereka semua”.

Hadirin yang berbahagia

Tak dapat kita pungkiri, pornografi saat ini bukan hanya sebatas berpakaian serba mini, tapi di ikuti juga dengan aksi-aksi yang mamancing syahwat kaum lelaki itulah pornoaksi. Sebagai contoh, banyak penyanyi-penyanyi yang tidak menjual suaranya tetapi menjual kemolekan tubuhnya dengan hantaman goyangan maut nya, yang jauh dari nilai kesopanan, apalagi dari sudut pandang islam. Inilah fenomena yang terjadi saat ini, inilah fenomaena yang sangat panas di tanah air kita ini, bahkan kita lebih bangga mengikuti budaya asing dari pada budaya kita sendiri. Mengikuti kemajuan zaman tidak berarti menelan seluruh apa yang ada, tanpa berfikir efek apa yang di bawa, baik atau buruk bagi kita.

Belum lagi tayangan impor yang notabennya dari barat. Sekarang sensor sudah tidak ada lagi, terlebih hukum Indonesia telah berkiblat ke taghut, maka semakin suburlah praktek pornografi dan pornoaksi di Negara yang katanya sebagai Negara yang mayoritas penduduknya Muslim terbesar di dunia.

Sekarang, lengkap sudah dunia ini dengan mode-mode jahiliyah, yang mencampakan cara berfikir dan perilaku yang steril dari nilai-nilai islam. Ironisnya, kemunduran ini mereka sebut sebagai kemajuan. Pornografi dan pornoaksi di anggap seni, perzinaan di anggap zamannya, dan aborsi di anggap hak azazi. Maka lahirlah generasi-generasi instan, yakni generasi yang tak memiliki kepedulian terhadap moral, yang mereka pikirkan hanya kenikmatan sesaat, walaupun harus merugikan diri sendiri dan orang lain.

Hadirin yang berbahagia

Adapun dampak buruk dari pornografi dan pornoaksi, terutama bagi kaum laki-laki. Khalid Bin Abdul Rahman Asy Syayi merincikan bahaya pornografi dan pornoaksi bagi laki-laki seperti:

  1. setiap laki-laki akan melalaikan tugas dan kewajibannya, karena tergangu oleh penampilan-penampilan seronok dari pada wanita yang sering menimbulkan malapetaka.
  2. munculnya keinginan untuk melakukan tindakan kriminal yang di rencanakan, sebab secara tidak langsung ia telah mendapat undangan tidak resmi dari wanita yang memamerkan tubuhnya.
  3. hilangnya nama baik laki-laki jika yang memamerkan tubuhnya itu adalah istrinya atau anggota keluarganya.
  4. hilangnya kehidupan yang religi dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itu, kita harus terus berupaya menuju keshalehan yang kolektif. Sudah saatnya kita intropeksi diri,mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian bangsa dan Negara yang kita cintai ini.

Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman-Nya surat At-Tahrim ayat 06:




“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”


Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia

Sekarang tugas kita, mengapresiasikan ajaran islam secara luas dan mendalam. Hati nurani memegang peranan utama dalam menentukan sikap dan tingkah laku, jangan sampai kerusakan moral terus berkembang di bangsa kita yang membuat bangsa kita semakin buruk. Semuanya tergantung pada moral yang kita punya.





“Apabila moral suatu bangsa itu baik, maka baik pula lah bangsa itu, tapi jika moralnya hancur maka hancur pula lah bangsa itu.”
Begitu juga kata orang bijak:

Rusak pondasi
Rumah binasa
Rusak pekerti
Bangsa binasa

Wassalamu’alaikum Wr.Wb





MUSYABAQOH SYARHIL QUR’AN (MSQ)
UNIVESITAS BENGKULU
 


Assalamu’alaikum Wr.Wb





Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia

Di tengah derasnya arus globalisasi
Manusia – manusia semakin lupa diri
Pornografi dan pornoaksi
Menjadi santapan sehari-hari
Memamerkan tubuh super seksi
Dengan alasan hak azazi

Azab bukan lagi hal yang menakutkan
Sholat di anggap sebatas permainan
Dosa sudah menjadi perhiasan
Iman bukan lagi sebuah kedamaian
Allah semakin di lupakan
Ini lah gambaran zaman yang semakin edan

Lantas, apa yang harus kita perbuat?
Pada manusia-manusia
Yang bangga dengan prilaku bejat?

Mari kita bahas masalah yang membuat urat saraf ini tegang merapat, dengan judul:

BAHAYA PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

Hadirin yang berbahagia

Mari kita simak firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 59:




“ Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”


Hadirin wal hadirat Rahimakumullah

Dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada setiap wanita untuk menutupi auratnya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. karena di era modern yang katanya serba keren, karena di era globalisasi yang katanya serba seksi, dengan segala propagandanya telah meluluh-lantahkan nilai-nilai moral di seluruh dunia. Yang ujung-ujungnya pornografi dan pornoaksi semakin beraksi. Kenapa dalam ayat ini di tekankan kepada cara berpakaian wanita yang hendaknya menutup auratnya? Karena wanita yang selalu mengumbar auratnya dapat memancing terjadinya prilaku asusila serta pornografi dan pornoaksi, itu semua karena aksi-aksinya tak sesuai dengan ketentuan agama kita. Oleh karena itu, di dalam ayat ini Allah mengungkapkan:



Menurut tafsir ibnu katsir di dalam kitabnya “Jami’ul Bayan”yakni sebagai konsekuensi logis bagi wanita muslimah untuk memiliki komitmen yang kuat terhadap moral, agar menutupi segala bentuk aurat dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi, dengan seiringan kemajuan zaman, banyak remaja-remaja, pemuda pemudi sampai yang sudah tua sekalipun telah di giring kepada nilai-nilai materialisme yang menjunjung tinggi hedonisme tanpa melibatkan nilai-nilai agama sekalipun. Sehingga muncullah sifat-sifat yang lebay yang tergila-gila pada materi dan menjadikan uang sebagai Tuhan mereka. Bahkan ironisnya yang menjadi tauladan dalam menjalani kehidupan ini bukan lagi Rasullullah SAW, tapi kehidupan glamour para artis lah yang menjadi inspirasi, bahwa materi adalah segala-galanya. Budaya berpakaian barat menjadi rujukan mode, sehingga menjamurlah mode-mode jahiliyah di abad modern dengan mengumbar aurat dan memamerkan kecantikan fisik kaum wanita, yang sangat merusak dan berbahaya bagi kehidupan individu maupun masyarakat di suatu Negara.

Coba kita lihat, berapa banyak para pemuda yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan, karena terpesona oleh kemolekan tubuh kaum wanita yang di pertontonkan secara vulgar dan segar, bahkan media-media masa pun ikut serta menayangkan tayangan-tayangan yang membuat orang mabuk kepayang. Ini merupakan kerusakan moral, kerusakan akhlak manusia, padahal jelas Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini tak lain dan tak bukan untuk menyempurnakan Akhlak manusia.




“Sesunguhnya aku di utus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”

Ma’asyirol muslimin Rahimakumullah

Banyak sudah bukti empirik, bahwa islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak atau moral. Allah SWT, mendatangkan bencana sebagai peringatan, berupa tanah longsor, banjir, gempa bumi, gunung meletus semua itu terjadi karena rusaknya moral bangsa. Rasulullah SAW pernah mengingatkan:






“Jika manuasia melihat kemungkaran, tetapi tidak mau mengubahnya, maka tidak lama lagi,Allah pasti melimpahkan hukumannya kepada mereka semua”.

Hadirin yang berbahagia

Tak dapat kita pungkiri, pornografi saat ini bukan hanya sebatas berpakaian serba mini, tapi di ikuti juga dengan aksi-aksi yang mamancing syahwat kaum lelaki itulah pornoaksi. Sebagai contoh, banyak penyanyi-penyanyi yang tidak menjual suaranya tetapi menjual kemolekan tubuhnya dengan hantaman goyangan maut nya, yang jauh dari nilai kesopanan, apalagi dari sudut pandang islam. Inilah fenomena yang terjadi saat ini, inilah fenomaena yang sangat panas di tanah air kita ini, bahkan kita lebih bangga mengikuti budaya asing dari pada budaya kita sendiri. Mengikuti kemajuan zaman tidak berarti menelan seluruh apa yang ada, tanpa berfikir efek apa yang di bawa, baik atau buruk bagi kita.

Belum lagi tayangan impor yang notabennya dari barat. Sekarang sensor sudah tidak ada lagi, terlebih hukum Indonesia telah berkiblat ke taghut, maka semakin suburlah praktek pornografi dan pornoaksi di Negara yang katanya sebagai Negara yang mayoritas penduduknya Muslim terbesar di dunia.

Sekarang, lengkap sudah dunia ini dengan mode-mode jahiliyah, yang mencampakan cara berfikir dan perilaku yang steril dari nilai-nilai islam. Ironisnya, kemunduran ini mereka sebut sebagai kemajuan. Pornografi dan pornoaksi di anggap seni, perzinaan di anggap zamannya, dan aborsi di anggap hak azazi. Maka lahirlah generasi-generasi instan, yakni generasi yang tak memiliki kepedulian terhadap moral, yang mereka pikirkan hanya kenikmatan sesaat, walaupun harus merugikan diri sendiri dan orang lain.

Hadirin yang berbahagia

Adapun dampak buruk dari pornografi dan pornoaksi, terutama bagi kaum laki-laki. Khalid Bin Abdul Rahman Asy Syayi merincikan bahaya pornografi dan pornoaksi bagi laki-laki seperti:

  1. setiap laki-laki akan melalaikan tugas dan kewajibannya, karena tergangu oleh penampilan-penampilan seronok dari pada wanita yang sering menimbulkan malapetaka.
  2. munculnya keinginan untuk melakukan tindakan kriminal yang di rencanakan, sebab secara tidak langsung ia telah mendapat undangan tidak resmi dari wanita yang memamerkan tubuhnya.
  3. hilangnya nama baik laki-laki jika yang memamerkan tubuhnya itu adalah istrinya atau anggota keluarganya.
  4. hilangnya kehidupan yang religi dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itu, kita harus terus berupaya menuju keshalehan yang kolektif. Sudah saatnya kita intropeksi diri,mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian bangsa dan Negara yang kita cintai ini.

Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman-Nya surat At-Tahrim ayat 06:




“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”


Dewan Hakim yang terhormat
Hadirin yang berbahagia

Sekarang tugas kita, mengapresiasikan ajaran islam secara luas dan mendalam. Hati nurani memegang peranan utama dalam menentukan sikap dan tingkah laku, jangan sampai kerusakan moral terus berkembang di bangsa kita yang membuat bangsa kita semakin buruk. Semuanya tergantung pada moral yang kita punya.




“Apabila moral suatu bangsa itu baik, maka baik pula lah bangsa itu, tapi jika moralnya hancur maka hancur pula lah bangsa itu.”
Begitu juga kata orang bijak:

Rusak pondasi
Rumah binasa
Rusak pekerti
Bangsa binasa

Wassalamu’alaikum Wr.Wb




1 komentar: